Kembali menjadi Duelist Sederhana

Pada dasarnya, menjadi seorang duelist Yugioh bukan hanya tentang bagaimana kita dapat bertarung dengan baik di arena duel, namun juga tentang bagaimana kita dapat me-manage diri sendiri untuk tetap engage dalam permainan Yugioh secara keseluruhan. 

Bayangkan saja sebuah tim sepak bola, mereka memiliki manager, mereka memiliki coach, mereka memiliki fundraiser, dll.  Manager menentukan pertandingan apa saja yang akan diikuti oleh tim dan mengatur pembelian atau penjualan pemain, coach memastikan kemampuan tim berada pada titik optimal dan terus meningkatkan kemampuan tim, fundraiser mencari dana untuk keberlangsungan tim. Orang-orang itu bekerja keras di balik layar dan memastikan tim sepak bola tersebut dapat terus engage dengan permainan sepak bola secara keseluruhan. 

Permasalahannya di dunia Yugioh, seorang duelist harus melakukan self-managing, self-coaching, dan self-fundraising, semuanya harus dilakukan sendirian. Pemain harus bisa mengatur kompetisi apa saja yang akan ia ikuti sendiri, menentukan kartu yang akan ia beli dan jual, melatih deck-nya sendiri, dan mencari dana sendirian. In that sense, menjadi seorang duelist itu bukanlah sesuatu yang mudah dan hanya orang-orang yang dapat melakukan semua hal itu dengan baiklah yang akan bertahan dalam permainan Yugioh. 

Kuakui aku adalah self-manager yang buruk. Aku menjual Dracossack dengan harga 700k, Upstart Goblin dengan harga 40k, Vanity's Emptiness dengan harga 75k, Skill Drain dengan harga 40k, kemudian aku membeli Meliae of the Trees dengan harga 280k dan Grandsoil dengan harga 120k, tanpa melihat situasi pasar kartu Yugioh. Hasilnya, aku tidak bisa mendapatkan keuntungan 800k yang bisa kudapat jika menjual Dracossack sekarang dan aku mengalami kerugian karena harga Meliae dan Grandsoil terus menerus turun. 

Well, itu baru soal pembelian single. Permasalahan lain, aku membeli tiga struktur deck Cyber Dragon karena gelap mata dengan harga 600k dan sekarang aku baru menyadari betapa tidak konsistennya deck satu ini. Hasilnya, deck Dragon Ruler-ku yang harganya sekitar 3000k-an, sekarang berubah menjadi pecahan-pecahan kartu single yang harganya mungkin kurang dari 2000k-an. Yep, keputusanku untuk membeli atau menjual kartu memang benar-benar tidak beres dan aku layak untuk dipecat seperti David Moyes. Tapi aku adalah manager atas diriku sendiri, lalu siapa yang akan memecat diriku sendiri? lalala. 

Kalau saja aku tidak membeli kartu-kartu itu and instead membeli 101 dan Exciton, mungkin segalanya akan berbeda. Tapi untuk apa menyesali yang sudah berlalu? Apalagi, setiap hal yang buruk selalu ada hikmahnya kok. Sekarang aku bisa kembali merasakan nikmatnya menjadi duelist sederhana. Tidak punya No. 101? Gunakan Utopia! Ya, Utopia itu bukan common random, Utopia is f**kin' awesome! dan aku sudah membuktikannya sendiri dalam duel dengan Fakhry di Depok kemarin (somehow, orang-orang selalu senang ketika melihat kartu ecek-ecek mengalahkan kartu yang mahal). Memang pada dasarnya, manager yang buruk tidak akan menghalangi pemain yang hebat untuk tetap hebat haha (self-complimenting :p).

Anyway, tulisan ini juga dibuat untuk mengingatkan teman-teman yang sangat mudah menjadi gelap mata lalu asal mem-bid core deck A, core deck B, dan berakhir dengan 6 bahkan 10 core deck namun semuanya tidak kompetitif. Sekaligus juga untuk mengingatkan teman-teman yang suka menjual kartu dengan harga asal murah, mungkin karena menjualnya ke teman. Membeli dan menjual kartu itu bukanlah keputusan yang dapat dibuat dengan gampang. Akan sangat gawat jika menyesal di kemudian hari akibat keputusan membeli atau menjual yang salah. Orang-orang seperti inilah yang pada akhirnya menyerah dari permainan Yugioh dan memutuskan untuk berhenti.

But luckily, Yugioh tidak memiliki sistem rotasi seperti MTG, jadi semua kartu-kartu junk yang mungkin dibeli akibat gelap mata tersebut, semuanya akan tetap dapat dipakai sampai kapanpun. Sisanya tinggal bagaimana kita sebagai duelist mengubah kartu-kartu junk tersebut menjadi mematikan. Ya, kalau kamu tidak bisa menjadi manager yang baik, maka at least kamu harus bisa menjadi coach yang baik untuk deck-mu. Dengan begitu, mungkin kamu akan tetap bertahan dalam permainan Yugioh ini.

Dan jangan lupa juga bahwa selalu akan ada teman-teman di komunitas yang akan berbaik hati meminjamkan kartu-kartu di saat dibutuhkan. Well, komunitas Yugioh memang merupakan alasan terbesar mengapa orang-orang terus bertahan bermain permainan ini. 

Kurasa itu saja, lega rasanya bisa menulis di sini lagi walaupun mungkin tulisannya sangat tidak penting haha. Inti dari tulisan ini sebenarnya hanyalah untuk mengabarkan bahwa blog ini belum dan insyaAllah tidak akan mati. Aku memang jadi jarang menulis di sini lagi, tapi itu hanya karena kesibukan kuliah dan pekerjaan sambilan yang baru kudapat. Next time, I'll try to wrote more frequently.

Semangat Pagi! 


Comments

  1. buat deck murah yang bisa mengimbangi deck mahal....itu luar biasaaaa, apalagi ketika bisa mengungguli deck yang terbilang cukuphebat saat ini dengan deck ecek2 y dibuat....

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts