Tourney Report 20/10/13 - Bekasi Tag Team

Air, Tanah, Api, Udara, lalu cahaya dan kegelapan. Pada hari ini untuk pertama kalinya dalam sejarah elemental dragons dan chaos dragons mengumumkan gencatan senjata dan memutuskan untuk bekerjasama dalam 2nd Prodigy Tag Team Turney. Merekalah Team Avatar! (a.k.a. Chaos Ruler)

Seperti yang sudah direncanakan minggu lalu, Bram dan aku akan berpasangan untuk mengikuti tag team turney ini. Awalnya aku menduga bahwa deck dragon ruler build blue-eyes bisa bersinergi dengan chaos dragon karena deck-ku bisa menyediakan light fodder untuk chaos dragon-nya Bram dan para elemental dragon-ku dapat mem-banish eclipse wyvern milik Bram untuk plus. Tapi ternyata kenyataannya tidak seperti yang kubayangkan. Deck-ku dan Brams sama-sama bisa mengisi grave dengan cepat, sehingga sudah tidak diperlukan lagi adanya grave kawan.

Yang terjadi justru deck-ku dan Brams sama-sama memainkan combo masing-masing dan membombardir field dengan naga-naga. Kalaupun ada sinergi yang ada dalam pasangan ini, maka itu hanya pada line-up staple-nya. Aku menggunakan Royal Decree untuk melindungi combo Brams karena aku merasa bahwa Brams bisa memulai combonya lebih cepat dibandingkan deck-ku yang memerlukan banyak setup terlebih dahulu. Sisanya, bisa dibilang bahwa pasangan chaos dragons dan elemental dragons terasa sangat redundant.

Sebelum masuk ke report turney, aku ingin men-share beberapa pasangan lainnya yang menurutku cukup sinergis satu sama lain. Hal ini penting karena tag team turney masih merupakan hal yang cukup baru di dunia Yugioh, sehingga data tentang good tag team deck masih amat sedikit. Kuharap tulisan ini bisa sedikit berkontribusi bagi situasi tersebut. Jadi inilah beberapa tag partner yang ingin ku-share:

1. Evilswarm dan Gravekeeper (Evil-Keeper)
Deck ini dipiloti oleh bang Jhovie (Evilswarm) dan Adit (Gravekeeper). One thing that makes this pair is so good is the fact that it amplifies both decks power to make their opponent can't play Yugioh. Gravekeeper memang mampu membuat lawan tidak bisa mengutak-atik grave dan bisa menghabiskan seluruh resource lawan dalam satu turn hanya dengan satu Royal Tribute. Namun Gravekeeper tidak bisa melakukan apa-apa pada big monster yang bisa men-special summon dirinya sendiri dari tangan dengan mudah. Evilswarm menutupi kekurangan itu dengan Ophion-nya. 


Hal ini semakin diperparah karena bang Jhovie sendiri juga menggunakan Necrovalley, sehingga kamu akan mendapatkan 6 Necrovalley sebagai lawanmu. Hal ini belum ditambah dengan 6 Vanity's Emptiness, dan segudang one for one traps yang belum dilimit di OCG (Compul, Dimpris, Mirror, etc). Dapat dilihat bahwa gabungan dua deck ini benar-benar mengunci semua gerakan lawan: tidak bisa SS, tidak bisa utak-atik grave, tidak bisa menyerang, tidak bisa progress, and pretty much anything. So far menurutku ini adalah kombinasi tag team terbaik, setidaknya dalam OCG.

2. Counter-Fairy dan Zombies (Counter-Zombies)
Deck ini dipiloti oleh Bungas (Counter-Fairy) dan Dimas Adiputra sang selebriti Bekasi (Zombie). Kombinasi ini adalah kombinasi standar yang paling ideal dalam sebuah tag team dimana satu pemain menyediakan pertahanan (Counter-Fairy) dan satu pemain melakukan serangan (Zombies). Dengan adanya kombinasi offense dan defense ini, maka Dimas bisa menjalankan combo-combo Zombie-nya yang relatif boros resources tanpa perlu khawatir akan mendapat serangan balik karena Bungas memiliki pertahanan solid untuk melindungi field mereka dengan lineup counter trap-nya. 

Kombinasi offense dan defense ini menurutku adalah hal paling dasar yang harus dipertimbangkan dalam membuat pasangan tag team karena akan saling menutupi kekurangan masing-masing dan menciptakan kombinasi yang sempurna. Kesalahan terbesar dalam kombinasi deck-ku dengan deck Brams adalah kami berdua sama-sama menggunakan build yang ofensif. Ketika kedua pasangan dalam tag team sama-sama melakukan taktik ofensif, maka tidak ada namanya saling menutupi kelemahan, sehingga kombinasi pun menjadi tidak berarti.

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis kombinasi yang dapat dibuat dalam tag team. Pertama, kombinasi yang dilakukan antara dua deck yang memang saling bersinergi satu sama lain. Evil Keeper milik bang Jhovie dan Adit adalah contoh dari kombinasi jenis ini. Kombinasi kedua adalah kombinasi offense deck dengan defense deck. Kombinasi ini dapat dilakukan oleh deck apapun walaupun kedua deck tidak banyak memberikan sinergi satu sama lain karena offense dan defense sendiri sudah merupakan sebuah sinergi. Counter-Zombies milik Bungas dan Dimas adalah contoh dari kombinasi ini. 

Namun apapun jenis kombinasinya, faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam membuat pasangan tag team adalah 'saling menutupi kelemahan masing-masing'. Tidak ada gunanya menggunakan dua deck kuat jika masing-masing deck tidak dapat menutupi kelemahan pasangannya. Inilah sekali lagi pelajaran berharga bagi kombinasiku dengan Bram.

FYI, deck Evil-Keeper dan Counter-Zombies tadi menempati ranking pertama dan kedua dalam turney ini, menunjukkan betapa solidnya kedua kombinasi tersebut. Walaupun Brams dan aku berhasil menempati ranking ketiga, namun posisi itu berhasil kudapat dengan mengalahkan deck-deck yang juga menurutku kurang solid. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut akan kusampaikan report-nya (Note: Tag Team Tourney di Prodigy tidak menggunakan sistem match karena keterbatasan waktu):

Game 1 vs Jhovie dan Adit - Evil-Keeper
Result: Lose

Mengingat ini adalah pertama kalinya aku melawan Evilswarm, sejujurnya aku agak berharap bisa mendapat lawan yang cukup santai. Sialnya aku harus melawan bang Jhovie yang merupakan Kaijin Florsheim dan dia juga membawa teman yang tidak kalah rese, yaitu Gravekeeper. But well, the show must go on.

Di awal game, aku berhasil menarik Royal Decree dan Brams berhasil menarik Flying C, sehingga kami pun tidak perlu khawatir dengan Ophion ataupun backrow-nya bang Jhovie dan Adit. Hal ini juga belum ditambah dengan dua veiler dan satu swift scarecrow di tanganku plus satu veiler di tangan Brams. Pertahanan kami cukup kuat, sehingga para naga berhasil menguasai game di awal-awal. Total 7200 damage berhasil masuk ke team Evil Keeper setelah Royal Decree kubuka.

Namun semuanya berubah setelah bang Jhovie mengaktifkan MST untuk menghancurkan Royal Decree-ku. Dia pun langsung men-summon Ophion untuk menghancurkan REDMD Brams yang ATK-nya sudah dikurangi oleh Forbidden Dress. Hal ini semakin diperparah karena Adit mengaktifkan Necrovalley dan Royal Tribute, mengakibatkan semua hand trap-ku tadi terbuang sia-sia. Setelah itu, keadaan betul-betul berbalik. Di field team Evil-Keeper sudah terdapat Ophion, Vanity's Emptiness, dan Necrovalley. Brams dan aku tidak bisa melakukan apa-apa, sehingga life point kami terus menerus dikikis sampai habis. Gabungan dua naga memang merupakan makanan empuk bagi Evil Keeper. Inilah akibat dari kombinasi dua deck yang sama-sama bersifat ofensif dan terlalu bergantung pada special summon. Ketika kartu anti-SS diaktifkan, kedua pemain langsung mati kutu.

Game 2 vs Andrie dan Rio - Bujin Ghost
Result: Win

Andrie dan Rio mengkombinasikan deck Bujin dan Ghost Trick. Game ini relatif mudah karena aku berhasil menarik Royal Decree di 1st Turn (lagi) dan Brams berhasil menarik Heavy Storm. Aku men-summon Stardust di 1st turn untuk melindungi Royal Decree-ku. Sementara Brams melakukan combo chaos dragon-nya. Ketika Rio mengaktifkan Swords of Concealing Light untuk men-stall, Brams mengaktifkan Heavy Storm dan langsung melakukan OTK. Inilah contoh kombinasi yang menurutku kurang solid. Kedua pemain sama-sama bersifat defensif dan terlalu bergantung pada backrow, sehingga langsung mati kutu begitu menghadapi Royal Decree.

Game 3 vs Bhoqist dan Widji - Hero Brotherhood
Result: Win

Bang Bhoqist dan Widji mengkombinasikan deck Hero Variant dengan 3-Axis Brotherhood of Fire Fist. Pertandingan ini berlangsung dengan cukup intens karena Widji berhasil melancarkan combo 3-axis-nya yang najis ngga ada minus-minusnya, sementara aku dan Brams hanya bisa bertahan dengan Zenmaines yang kemudian di-bounce oleh Penguin Soldier-nya bang Bhoqist. Aku sendiri tidak dapat membuat progress di field karena nagaku terkena BTH dan Royal Decree-ku dikunci oleh Gyokkou-nya Widji. 

Namun keadaan mulai berbalik di late game ketika backrow bang Bhoqist dan Widji sudah habis. Brams berhasil menjalankan combo chaos dragon-nya dan menghasilkan REDMD dan Lightpulsar di field, sementara aku berhasil menjalankan combo-ku untuk menghasilkan Stardust, Crimson Blader, dan Big Eye dalam satu turn. Sayangnya Big Eye-ku gagal menculik The Shining-nya bang Bhoqist karena terkena Veiler-nya Widji. Next turn, bang Bhoqist lebih memilih untuk menghancurkan REDMD-nya Brams karena percaya bahwa Widji mampu menghancurkan Big Eye dengan Blaste-nya. Pilihan inilah yang membuat mereka kalah karena aku berhasil men-debunk Blasternya Widji sehingga Big Eye-ku masih aman. Aku pun langsung menculik The Shining-nya bang Bhoqist dan menyerang dengan semua nagaku untuk memenangkan game ini.

Jadi begitulah 2nd Prodigy Tag Team Turney berlangsung. It was fun, bermain Tag Team benar-benar membuka lebih banyak kemungkinan bagi deck-deck Yugioh. Sebelumnya sebuah deck hanya dapat memfokuskan pada satu kemampuan, kalau tidak aggro, maka dia akan menjadi control. Tapi sekarang deck aggro dapat bergabung dengan deck control, menghasilkan play yang jauh lebih variatif dan lebih sempurna. Aku harap Prodigy tidak akan berhenti mengadakan Tag Team Turney demi masa depan Yugioh yang lebih cerah.


Comments

Popular Posts