Tourney Report 26/10/13 - Yugioh League CnG

Sabtu kemarin aku mengikuti Yugioh League CnG. Sejujurnya aku paling malas mengikuti turney di sini karena tempatnya yang amat jauh dan biaya parkir Taman Anggrek yang amat mahal. Rp 4,000 sejam? Go to HELL. But despite all of that technical stuff, Yugioh League CnG bisa dikatakan sebagai salah satu turnamen lokal yang paling kompetitif di Indonesia. 80% dari deck yang ikut serta dalam Yugioh League CnG adalah deck top tier yang ada dalam meta hari ini. Suasana ini jelas berbeda sekali dengan turnamen-turnamen lokal di wilayah lain seperti Bekasi atau Semarang yang amatlah diverse dan masih banyak deck-deck tier 2/3.

Satu hal lagi, Yugioh League CnG menggunakan format TCG sehingga aku harus merubah format deck Blue-Eyes Ruler-ku. Sebetulnya aku bisa tidak banyak merubah-rubah, namun aku malah memutuskan untuk bereksperimen dengan membuang D.D.R, cards of consonance, upstart, dan menggantinya dengan backrows. Hasilnya sangat buruk dan aku benar-benar merasa tidak nyaman memainkannya. Untuk lebih jelasnya, inilah report-nya.

Match 1 vs Asgar - Evilswarm
Result: Lose OXX

Game 1: Asgar tidak mendapatkan monster sama sekali dan aku membuka Return FTW. Easy win

Game 2: Ophion first turn dan aku tidak bisa bermain. Next turn, aku mencoba untuk mem-Blaster Ophion-nya dan berhasil. Aku memanggil KKM Drago untuk berbalik melakukan lockdown namun sialnya terkena Warning. Setelah itu Asgar men-summon Ophion ke-2 dan ke-3. I can't do anything.

Game 3: Aku men-summon Scrap Dragon di turn pertama tapi tanpa backrow. Next turn, Asgar menarik Forbidden Dress dan menyerang menggunakan Ophion. Setelah itu aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Kesimpulan: XYZ Encore is a must to fight Evilswarm.

Match 2 vs Agung - LSS
Result: Lose XOX

Game 1: Bad Hand, aku tidak mendapat dragon sama sekali, sementara dia sudah men-summon Shi En dan balanya. Next turn, Agung melakukan LSS infernity style combo dan menghasilkan 4 synchro monster di field untuk meng-OTK.

Game 2: Bad Hand lagi, tapi aku mendapatkan dua Puppet Plant. Aku menunggu dia melakukan swarming terlebih dahulu. Next turn, aku melakukan OTK dengan menculik kedua monsternya dan memanggil Colossal Fighter.

Game 3: Untuk ketiga kalinya, aku mendapatkan bad hand. Pada detik ini aku sadar bahwa ada yang salah dengan build ini. Aku lupa bagaimana, tapi yang jelas aku kalah tanpa sempat memanggil satu pun naga.

Match 3 vs Baja - Fire King Variant
Result: Win OXO

Game 1: Menang mudah dengan Crimson Blader seperti biasa

Game 2: Baja men-side out 15 kartu dan memasukkan Blackwing ke dalamnya. Sungguh strategi yang aneh. Tapi cukup efektif karena membuatku terkejut begitu Vanity's Emptiness-ku terkena Icarus Attack. In the end, dia memenangkan game ini dengan mengaktifkan Spiritual Fire Art whatever, aku lupa namanya.

Game 3: Return FTW. Easy win.

Match 4 vs Anton - Dark World
Result: Win

Game 1: Aku menduga bahwa Koh Anton adalah pemain yang sudah cukup veteran di CnG dari cara bermainnya yang sangat konservatif dan penuh perhitungan. Duel ini berlangsung dengan sangat lama, mainly karena aku men-chain Scapegoat ke Dracossack yang sedang sendirian di field. Koh Anton menolak untuk menyerang karena tidak mau membiarkan aku melakukan progress di field, sementara dia terus menerus menambah bala pasukan kegelapannya. Game pun memasuki stallmate sampai akhirnya Koh Anton memutuskan untuk memulai serangan dengan men-summon Heliopolis. Dia berencana untuk menghabisi semua tokenku dan menghancurkan Dracossack, sayangnya aku telah men-set Raigeki Break dan menggagalkan rencananya. Stallmate pun tetap terjaga.

Aku memenangkan game ini dengan sedikit melakukan gambling. Saat itu kondisinya life point-ku hanya tinggal 3200 dan Koh Anton hanya tersisa di bawah 1000. Di field Koh Anton telah terdapat 3 Grapha dengan 4 (atau 5) backrow, sementara di field-ku hanya ada Dracossack. Semua nagaku sudah terbanish, kecuali Tidal dan Blaster dan saat itu aku hanya bisa memanggil salah satu dari mereka. Jelas sekali bahwa aku tidak akan bisa melakukan progress dan kekalahanku di next turn sudah sangat jelas. Ketika itulah aku menarik Upstart Goblin dan memutuskan untuk mengaktifkannya dan aku berhasil menarik Return FTW! Tanpa pikir panjang aku langsung mengset kartu tersebut dan memanggil Tidal di posisi defense. Kalau Koh Anton memanggil satu monster lagi, maka aku sudah pasti akan kalah, namun ternyata dia tidak melakukannya. Dua Grapha kemudian menghancurkan Dracossack dan Tidal lalu Grapha ketiga menyerang langsung membuat life-ku hanya tersisa 200. Next turn, aku membayar 100 LP untuk mengaktifkan Return FTW dan menang. What a Thrill!

Setelah Game 1, Koh Anton memutuskan untuk forfeit dan menyerahkan kemenangan untukku karena dia harus segera cabs. Hasil akhirnya, aku mendapatkan 2-2 dan finish di posisi ke-13. Bukan hasil yang memuaskan tentu saja, tapi itu memberiku pelajaran terkait bahaya terlalu banyak mengutak-atik deck yang sudah konsisten. Minggu depan aku akan mengembalikan deck ini ke jalan yang benar dan semoga akan mendapat hasil yang lebih baik.

Comments

Popular Posts