Mermail Memenangkan Card Games Beat Party dan J-Soul Tournament; Sedikit Review untuk Card Games Beat Party
Mermail berhasil menjuarai Card Games Beat Party dan J-Soul Tournament pada tanggal 17 November 2013 kemarin. Mermail di Tangerang dipiloti oleh Dean Septian, sementara Mermail di Semarang dipiloti oleh Gada Yudha Utama. Sesuai prediksiku, Evilswarm menjadi mayoritas dalam Card Games Beat Party. Aku melihat setidaknya ada empat pemain yang menggunakan Evilswarm dalam turnamen kemarin. Hanya terdapat satu pemain Dragon Ruler (saya) dan satu pemain Dragunity. Sisanya adalah Rogue deck yang mengandalkan banyak backrow, seperti 4-axis XYZ deck, Zombie, Dark World, Constellar, dan bahkan Fabled. Meta di Indonesia memang sangatlah berbeda dari meta Yugioh di Amerika dimana semuanya adalah Dragons. Di Indonesia, metagame kita masih tidak jauh berbeda dengan metagame YCS Toronto yang memiliki berbagai keragaman. Itulah sebabnya Florsheim Info yang dibuat pada 11 November 2013 terkait metagame analysis itu perlu dikritisi karena jelas-jelas tidak relevan dengan metagame Indonesia.
Kemenangan Mermail di Tangerang kemarin jelas lebih banyak dikontribusikan oleh skill dan pengalaman bang Dean, as expected from Florsheim's Kaijin. Mermail secara keseluruhan tetaplah deck yang tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan deck-deck yang ada dalam meta hari ini (Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di blog-nya Ergo, Rudest Awakening). Bang Dean sendiri mengaku kalau dia ingin memainkan Dragon Ruler dan aku setuju dengan itu. Sebab dengan skill bang Dean yang sudah seperti itu, akan sayang sekali jika dia tidak bermain dengan deck terbaik. Untuk Mermail di Semarang, aku kurang tahu detailnya, tapi kurasa alasan kemenangannya pun tidak akan jauh berbeda dari yang di Tangerang.
Aku ingin memberikan sedikit review terhadap event Card Games Beat Party kemarin. Hal pertama yang perlu di-highlight dari event kemarin adalah keterlambatan waktu mulai. Aku datang pada pukul 11:00 di Mall WTC Matahari dan mendapati bahwa toko Card Games Station (CGS), host dari Card Games Beat Festival, masih gelap dan pintunya masih dirantai. Sampai jam 12:00 yang seharusnya sudah waktu mulai turnamen pun, pintu masih ditutup, sehingga semua orang pun menjadi bertanya-tanya apakah event ini jadi diadakan. Ketika pukul 13:00, sudah mulai banyak orang-orang berdatangan dan mereka mulai memenuhi pintu depan CGS. Barulah pukul 14:00 pintu CGS dibuka dan orang-orang pun berduyun-duyun masuk ke dalamnya. Tercatat Turney baru dimulai pukul 14:30 yang berarti bahwa keterlambatan event ini mencapai dua setengah jam. Fantastic.
Permasalahan keterlambatan dalam event Yugioh memang bukanlah hal baru. Konami, perusahaan yang menguasai seluruh lisensi Yugioh pun tercatat selalu terlambat dalam memulai Yugioh Championship Series (YCS) yang notabene merupakan event Yugioh terbesar.
Selain permasalahan keterlambatan, aku juga punya masalah dengan time keeper dari turnamen ini. Menurutku mereka sangatlah tidak konsisten. Ketika pairing kedua, kami mendapatkan pemberitahuan ketika waktu duel hanya tersisa lima menit lagi. Namun di pairing ketiga dan keempat, mereka tidak melakukannya lagi dan langsung menyatakan time out ketika waktu sudah selesai. Barulah pada pairing ke-5 mereka kembali melakukan pemberitahuan. Ketidakkonsistenan ini mengakibatkanku mendapatkan game loss akibat time out pada pairing ke-3 sebab waktu itu aku benar-benar merasa santai karena belum mendapatkan pemberitahuan jika waktu duel hanya tersisa lima menit lagi. Time keeper harusnya bersikap tegas, jika ingin melakukan pemberitahuan ketika waktu tersisa lima menit maka lakukanlah itu selama lima round dan jika tidak ingin melakukan maka jangan lakukan sama sekali.
Terlepas dari dua hal di atas, Card Games Beat Party tetap memberikan suasana turnamen akbar yang dinanti-nantikan oleh semua orang. 30 duelist dari berbagai daerah berdatangan untuk mengikuti turnamen ini dengan paling jauh datang dari Karawang. Lokasi turnamen pun juga sudah sangat ideal dengan semua peserta mendapatkan meja dan kursi untuk berduel, tidak ada yang berduel sambil berdiri ataupun berduel di lantai. Satu hal lagi yang menarik adalah, daripada memberikan welcome card, Card Games Beat Party lebih memilih untuk memberikan voucher belanja di Hypermart senilai Rp10,000 kepada setiap peserta yang mendaftar. Perlu diketahui bahwa fee untuk mengikuti turnamen ini sangatlah murah, hanya Rp30,000. Dengan mendapat voucher tadi, maka fee untuk mengikuti turnamen ini pun hanyalah Rp20,000. Itu berarti bahwa bang Dean yang memenangkan turney kemarin benar-benar untung besar karena bisa mendapatkan JOTL Deluxe Box Edition hanya dengan membayar noban.
Sayangnya hadiah juara ke-2, 3, dst sangatlah timpang dibandingkan juara pertama karena mereka hanya mendapatkan booster. Permasalahan ketimpangan hadiah ini memang masih jadi isu utama dalam turnamen-turnamen Yugioh yang diselenggarakan di Indonesia.
Overall, keterlambatan dalam turnamen kemarin benar-benar shitty, begitu pula dengan time keeper-nya. Tapi mengesampingkan itu semua, turnamen kemarin benar-benar menyenangkan dan memberikan pengalaman berharga bagi semua pesertanya. CGS harus kembali mengadakan turnamen seperti ini lagi namun harus memperbaiki isu keterlambatan dan time keeper, dan kalau bisa terkait hadiahnya.
Bagiku, Card Games Beat Party adalah turney yang tepat untuk melakukan persiapan GT Bandung minggu depan secara turney tersebut memberikan atmosfer yang tepat dengan hadirnya tiga Kaijin Florsheim. Sekian.
*Foto J-Soul Tournament bersumber dari Group Facebook Emperians
Kemenangan Mermail di Tangerang kemarin jelas lebih banyak dikontribusikan oleh skill dan pengalaman bang Dean, as expected from Florsheim's Kaijin. Mermail secara keseluruhan tetaplah deck yang tidak begitu kuat jika dibandingkan dengan deck-deck yang ada dalam meta hari ini (Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di blog-nya Ergo, Rudest Awakening). Bang Dean sendiri mengaku kalau dia ingin memainkan Dragon Ruler dan aku setuju dengan itu. Sebab dengan skill bang Dean yang sudah seperti itu, akan sayang sekali jika dia tidak bermain dengan deck terbaik. Untuk Mermail di Semarang, aku kurang tahu detailnya, tapi kurasa alasan kemenangannya pun tidak akan jauh berbeda dari yang di Tangerang.
Aku ingin memberikan sedikit review terhadap event Card Games Beat Party kemarin. Hal pertama yang perlu di-highlight dari event kemarin adalah keterlambatan waktu mulai. Aku datang pada pukul 11:00 di Mall WTC Matahari dan mendapati bahwa toko Card Games Station (CGS), host dari Card Games Beat Festival, masih gelap dan pintunya masih dirantai. Sampai jam 12:00 yang seharusnya sudah waktu mulai turnamen pun, pintu masih ditutup, sehingga semua orang pun menjadi bertanya-tanya apakah event ini jadi diadakan. Ketika pukul 13:00, sudah mulai banyak orang-orang berdatangan dan mereka mulai memenuhi pintu depan CGS. Barulah pukul 14:00 pintu CGS dibuka dan orang-orang pun berduyun-duyun masuk ke dalamnya. Tercatat Turney baru dimulai pukul 14:30 yang berarti bahwa keterlambatan event ini mencapai dua setengah jam. Fantastic.
Permasalahan keterlambatan dalam event Yugioh memang bukanlah hal baru. Konami, perusahaan yang menguasai seluruh lisensi Yugioh pun tercatat selalu terlambat dalam memulai Yugioh Championship Series (YCS) yang notabene merupakan event Yugioh terbesar.
Selain permasalahan keterlambatan, aku juga punya masalah dengan time keeper dari turnamen ini. Menurutku mereka sangatlah tidak konsisten. Ketika pairing kedua, kami mendapatkan pemberitahuan ketika waktu duel hanya tersisa lima menit lagi. Namun di pairing ketiga dan keempat, mereka tidak melakukannya lagi dan langsung menyatakan time out ketika waktu sudah selesai. Barulah pada pairing ke-5 mereka kembali melakukan pemberitahuan. Ketidakkonsistenan ini mengakibatkanku mendapatkan game loss akibat time out pada pairing ke-3 sebab waktu itu aku benar-benar merasa santai karena belum mendapatkan pemberitahuan jika waktu duel hanya tersisa lima menit lagi. Time keeper harusnya bersikap tegas, jika ingin melakukan pemberitahuan ketika waktu tersisa lima menit maka lakukanlah itu selama lima round dan jika tidak ingin melakukan maka jangan lakukan sama sekali.
Terlepas dari dua hal di atas, Card Games Beat Party tetap memberikan suasana turnamen akbar yang dinanti-nantikan oleh semua orang. 30 duelist dari berbagai daerah berdatangan untuk mengikuti turnamen ini dengan paling jauh datang dari Karawang. Lokasi turnamen pun juga sudah sangat ideal dengan semua peserta mendapatkan meja dan kursi untuk berduel, tidak ada yang berduel sambil berdiri ataupun berduel di lantai. Satu hal lagi yang menarik adalah, daripada memberikan welcome card, Card Games Beat Party lebih memilih untuk memberikan voucher belanja di Hypermart senilai Rp10,000 kepada setiap peserta yang mendaftar. Perlu diketahui bahwa fee untuk mengikuti turnamen ini sangatlah murah, hanya Rp30,000. Dengan mendapat voucher tadi, maka fee untuk mengikuti turnamen ini pun hanyalah Rp20,000. Itu berarti bahwa bang Dean yang memenangkan turney kemarin benar-benar untung besar karena bisa mendapatkan JOTL Deluxe Box Edition hanya dengan membayar noban.
Sayangnya hadiah juara ke-2, 3, dst sangatlah timpang dibandingkan juara pertama karena mereka hanya mendapatkan booster. Permasalahan ketimpangan hadiah ini memang masih jadi isu utama dalam turnamen-turnamen Yugioh yang diselenggarakan di Indonesia.
Overall, keterlambatan dalam turnamen kemarin benar-benar shitty, begitu pula dengan time keeper-nya. Tapi mengesampingkan itu semua, turnamen kemarin benar-benar menyenangkan dan memberikan pengalaman berharga bagi semua pesertanya. CGS harus kembali mengadakan turnamen seperti ini lagi namun harus memperbaiki isu keterlambatan dan time keeper, dan kalau bisa terkait hadiahnya.
Bagiku, Card Games Beat Party adalah turney yang tepat untuk melakukan persiapan GT Bandung minggu depan secara turney tersebut memberikan atmosfer yang tepat dengan hadirnya tiga Kaijin Florsheim. Sekian.
Suasana Card Games Beat Party (kiri) dan suasana J-Soul Tournament* (kanan) |
*Foto J-Soul Tournament bersumber dari Group Facebook Emperians
Comments
Post a Comment